Senin, 22 April 2013

Forum Cipanas - Deklarasi Gerakan Nasional Kebudayaan

Menjadi Panitia dan MC dalam Seminar "Etnisitas dan Identitas Budaya" yang diselenggarakan oleh UI, Sabtu (20/4) di Anggrek E Meeting Room Palace Hotel. Dilanjutkan dengan kunjungan ke Istana Cipanas. Keesokan harinya, Minggu (21/4), mengunjungi Situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur bersama para panelis seminar.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dengan dukungan dari Sekretariat Negara RI. Acara ini dihadiri oleh :
  1. Perwakilan FIB UI : Prof. Dr. Bambang Wibawarta (Dekan FIB UI), Prof. Benny Hoed, Dr. Phil. Lily Tjahjandari (Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FIB UI), Dr. Ali Akbar (Arkeolog dan Ketua Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang), Bondan Kanumoyoso, Ph.D (Sejarahwan); 
  2. TNI AL mewakili KSAL, DanSeskoAL : Laksda TNI DA Mamahit, M.Sc, WadanseskoAL: Laksma TNI Y. Achmad H, dan Kadispenal: Laksma Untung Suropati; 
  3. Jurnalis : Saiful Hadi (Direktur ANTARA); 
  4. Indonesia Maritime Institute: Dr. Y Paonganan (Direktur Eksekutif IMI), 
  5. Dr. Budiarto Ontowiryo (Anggota Tim Riset Mandiri Gunung Padang dan Tim Riset Bencana Katastropik Purba SetNeg)
  6. RM Zulkipli (Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana) 
  7. Karel May (Belanda) dan Li Lin (China), Mahasiswa Asing
  8. Bandung Fe Institut
  9. Pemprov Jabar
  10. Pemda Cianjur
  11. Lesbumi NU
  12. Perwakilan masyarakat adat. 
DOKUMENTASI :
Panelis Seminar (kiri ke kanan) : Dr. Phil. Lily Tjahjandari, Prof. Dr. Bambang Wibawarta, Prof. Benny Hied, Dr. Y Paonganan, RM Zulkipli, ST, Dr. Bondan, Saiful Hadi (Direktur ANTARA), Li Lin dan Karel May

MC

TNI AL (kiri ke kanan); Komandan SeskoAL : Laksda TNI D.A Mamahit, M.Sc, Wakil Komandan Sesko AL : Laksma TNI Y. Achmad H, Kadispenal : Laksamana Untung Suropati, Kolonel Marinir Ivan A.R, SH, Letnan Kolonel Laut : Drs Wahyu Wijaya

di depan Istana Cipanas

belakang Istana Cipanas


***
MEDIA :

  1. Rakyat Merdeka Online - Pertemuan Cipanas Deklarasikan Gerakan Nasional Kebudayaan http://www.rmol.co/read/2013/04/22/107442/Pertemuan-Cipanas-Deklarasikan-Gerakan-Nasional-Kebudayaan-#.UXThS9Mfg3A.facebook
  2. Antara News - Para Pakar Bahas Temuan Jejak Peradaban Maritim http://www.antaranews.com/berita/370304/para-pakar-bahas-temuan-jejak-peradaban-maritim
  3. Antara News - Dekan UI : Kelambatan UN Jangan Dianggap Biasa http://www.antaranews.com/berita/370338/dekan-ui-kelambatan-un-jangan-dianggap-biasa?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
  4. Viva News - UI dan TNI AL Tindak Lanjuti Temuan Gunung Padang http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/406782-ui-dan-tni-al-tindak-lanjuti-temuan-gunung-padang
  5. Berdikari Online - Deklarasi Cipanas Sepakat Majukan Kebudayaan Nasional http://www.berdikarionline.com/kabar-rakyat/20130422/deklarasi-cipanas-sepakat-majukan-kebudayaan-nasional-2.html
  6. Jurnal Nasional - Apresiasi Situs Gunung Padang, UI Gelar Seminar http://www.jurnas.com/news/90015?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
  7. The Indonesian Way - Indonesia Alami Amnesia Budaya http://www.theindonesianway.com/indonesia-alami-amnesia-budaya/
  8. NRM News - Gerakan Nasional Kebudayaan, Gelar Pertemuannya di Cipanas, Jawa Barat http://nrmnews.com/2013/04/22/gerakan-nasional-kebudayaan-gelar-pertemuannya-di-cipanas-jawa-barat/
RMOL. Perlu kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk mendukung kebudayaan Indonesia. Selain itu perlu juga gerakan bersama yang melibatkan seluruh komponen bangsa untuk mendukung Kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa dan negara.
Demikian disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI, Bambang Wibawarta, dalam seminar bertajuk "Etnisitas dan Identitas Bangsa" yang dihadiri oleh para peneliti FIB UI, Direktur Antara, TNI AL, Indonesia Maritime Institut,  Pemerintah Jabar, Pemda Cianjur, Lesbumi NU, serta perwakilan masyarakat adat. Seminar dan pertemuan yang dilegar pasa Sabtu dan Minggu kemarin itu (20-21/4) dihadiri berbagai komponen ini menghasilkan sebuah Deklarasi Cipanas untuk Kebudayaan. 
Deklarasi terdiri dari lima poin yaitu. Pertama, forum Cipanas tanggal 20 April 2013 yang digagas oleh Universitas Indonesia dan melibatkan berbagai elemen bangsa  menyepakati sebagai awal dari lahirnya Gerakan Nasional Kebudayaan (GNK). Kedua, mendukung dibentuknya suatu lembaga yang bertugas mengkoordinasikan kebijakan dibidang kebudayaan yang berkedudukan langsung dibawah Presiden RI dan sebuah lembaga yang mampu mengikat simpul-simpul yang berkenaan dengan permasalahan pengembangan budaya dan memberikan masukan terhadap berbagai permasalahan bangsa
Ketiga, meberagaman Indonesia perlu pengelolaan yang lebih baik dan konkrit sebagai pemersatu, media diplomasi, memiliki potensi ekonomi dan dalam kaitannya dengan pendidikan untuk kepentingan bangsa dan negara. Keempat, nilai-nilai luhur kebudayaan lokal harus tetap dilindungi, dikembangkan dan dimanfaatkan serta dipertahankan, diupayakan budaya lokal tersebut diangkat menjadi budaya nasional, yang hasilnya dapat menjadi bagian budaya internasional. Kelima, menjadikan Indonesia sebagai pusat kajian Indonesia dan mengembalikan kajian peradaban dunia ke Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Prof. Benny Hoed  mengatakan bahwa saat ini Indonesia mengalami amnesia budaya, kurangnya kajian peradaban sebagai pembelajaran untuk kearifan. Hal senada disampaikan oleh Laksamana Untung Suropati bahwa harus adanya kajian mengenai peradaban Indonesia di masa lalu, seperti keruntuhan Sriwijaya dan Majapahit, agar dapat mengantisipasi bencana yang ada dan tidak mengulang kesalahan yang sama di generasi selanjutnya. 
Pertemuan ini dihadiri oleh Prof.Dr. Bambang Wibawarta (Dekan FIB UI), Dr. Phil. Lily Tjahjandari (Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FIB UI), Prof. Benny H. Hoed, Dr. Ali Akbar (Arkeolog), Dr. Bondan (Sejarahwan), Pihak TNI AL mewakili KSAL, DanSeskoAL: Laksda TNI DA Mamahit, M.Sc, WadanseskoAL: Laksma TNI Y. Achmad H, dan Kadispenal: Laksma Untung Suropati, Saiful Hadi (Direktur ANTARA), Dr. Y Paonganan (Direktur Eksekutif IMI), Dr. Budiarto Ontowiryo (Anggota Tim Riset Mandiri Gunung Padang), RM Zulkipli (asisten staf skhusus Presiden bidang sosial dan bencana) Pemprov Jabar, Pemda Cianjur, Lesbumi NU, serta perwakilan masyarakat adat. 
Para peserta forum pun mengunjungi Situs Megalitikum Gunung Padang yang kini dianggap sebagai momen dan tonggak penting penggerak kebudayaan dan kesadaran kita terhadap kebudayaan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Danseskoal, Laksda TNI D.A Mamahit mengatakan, TNI-AL memiliki 3 batalyon zeni dengan kemampuan peralatan jika dibutuhkan bisa saja diperbantukan ke tim mandiri gunung padang, yang mana salah satu batalyonya (batalyon bantuan), jika pimpinan menyetujui dapat diturunkan ke Gunung Padang, apabila dibutuhkan untuk proses eskavasi menyeluruh.
"TNI-AL  apabila dibutuhkan dimungkinkan mengirimkan tim pendahalu/aju, satu regu (15 orang) ahli yang mengerti proses eskavasi benda-benda berbahaya (ranjau dsb), yang dapat pula diaplikasikan menggali benda-benda budaya Indonesia, untuk kemudian dilanjutkan dalam kelompok yang lebih besar (kompi). Namun semuanya ini bisa saja dilaksanakan jika pimpinan TNI AL merekomendasikan," tegasnya. [ysa]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar