Selasa, 16 Oktober 2012

Salam Bilogai, “Minum Susu Saya” Sebuah Tanda Kasih Sayang


Sabtu lalu (13/10) saya berkesempatan menghadiri acara "Bakar Batu Papuan Voices 2012" bertempat di Goethe Institute. Sebenernya acaranya banyak sih, ada peluncuran 9 video dokumenter pendek tentang kehidupan di Papua, pertunjukkan tarian, musik, mob (lelucon) serta pameran makanan dan kerajinan khas Papua. Tapi ada satu hal yang paling menarik perhatian saya, yaitu pengenalan "Salam Bilogai" :D
Awalnya MC hanya mempraktekan Salam Bilogai dari jarak dekat dan tidak menjelaskan secara detail tentang makna dari salam tersebut, namun semuanya menjadi 'wah' buat saya ketika dipertontonkan video yang membahas tentang Salam Bilogai.


'Wah' disini karena saya menyaksikan video tersebut di layar yang lebar bersama-sama dengan peserta lainnya, pemutaran video ini dipenuhi dengan galak tawa dari para peserta. Kenapa? karena ekspresi Misael dan Kristo dalam video ini sangat menghibur kami, lucuk dan unyuk banget :'3 selain itu 'wah' juga karena baru mengetahui makna dari Salam Bilogai.
Buat saya, mempraktekan Salam Bilogai dari jarak dekat tidak masalah, tapi kalau dari jarak jauh? Wuaduh! O_O 
Ketika itu saya menyadari satu hal, inilah Indonesia, indah dengan segala keberagaman dan perbedaannya :)
ada dua kutipan yang paling saya suka tentang "perbedaan" ini :
Tahukah kau mengapa Tuhan menciptakan langit dan laut? Semata agar kita tahu, dalam perbedaan ada Batas yang membuat mereka tampak indah dipandang. -Rumah di Seribu Ombak
iya juga ya? hehe. tapi kalo batasnya kaya Tembok Berlin gimana coba? :|
Kita begitu berbeda dalam semua, Kecuali dalam Cinta. -Gie
Nah. ini nih! iya, latar belakang budaya saya dengan masyarakat Papua mungkin memang berbeda, tapi kita sama dalam Cinta. Cinta lah yang menyatukan kita, Cinta lah yang membuat kita (Indonesia) tampak indah dalam perbedaan dan keragaman. Harusnya ini berlaku juga untuk Aku dan Kamu ya? #curcoldikit :p haha. Udah ah, sebelum saya jadi ngalor ngidul. mending langsung bahas tentang Salam Bilogai :)
***
Bilogai adalah salah satu kampung di distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Bilogai terletak di wilayah pegunungan tengah. Ada sesuatu yang menarik di daerah ini, yaitu bagaimana cara masyarakat setempat bersalaman dan bertegur sapa. Berikut ini adalah cara bersalaman dan bertegur sapa ala masyarakat Bilogai :
Apabila yang bersalaman adalah pria dan wanita, maka jari telunjuk dan tengah pria ditekuk berada dalam posisi yang 'mengapit atau menjepit' sedangkan yang jari telunjuk wanita ditekuk dan berada di antara jari telunjuk dan tengah pria. Kemudian masing-masing menarik jari mereka hingga muncul bunyi 'klik'. Dilanjutkan dengan berjabat tangan.
Ketika bertemu dan memulai salam dalam jarak dekat, ada kalimat yang harus diucapkan yaitu:
Amakane Artepamakane (Minum Susu Saya)
Selain itu ada juga salam yang dilakukan dalam jarak jauh, caranya adalah dengan gesture telapak tangan menghadap keatas dan jari-jari tangan digerakan ke dalam dan keluar, seperti dalam posisi untuk mengajak seseorang agar mendekat ke kita. Kemudian mencubit dada sendiri seraya tersenyum. Cubitan di dada ini pun bermakna sama dengan 'Amakane Artepamakane' yang berarti 'Minum Susu Saya' hanya saja berhubung jaraknya jauh, jadi dilakukan dengan bantuan bahasa tubuh. Lawan yang berada di jarak yang jauh akan merespon dengan gesture yang sama.
Minum susu saya merupakan sebuah ungkapan kasih sayang yang sangat luar biasa dan jabat tangan merupakan tanda persaudaraan, antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.
Makna dari salam "Minum Susu Saya" ini berasal dari kasih sayang seorang Ibu kepada Anaknya yang tulus dan tidak terbatas disimbolkan melalui ASI (Air Susu Ibu) yang merupakan sumber awal kehidupan seorang anak. Hal ini kemudian diadaptasi oleh masyarakat Bilogai dalam bentuk salam yang menunjukkan rasa kasih sayang dan persahabatan persaudaaraan yang kuat laksana seorang Ibu kepada Anaknya.
Salam Bilogai adalah salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, salah satu ragam budaya yang memiliki makna dan nilai-nilai luhur yang harus kita resapi dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan apabila semua masyarakat Indonesia dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai ini, indah bukan? :)
Coba lihat video ini untuk lebih jelasnya!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar